Rabu, 20 Juni 2012

SEKAPUR SIRIH UNTUK BRANDAN TERCINTA

PESAN KHUSUS UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU DI BRANDAN DAN DI PERANTAUAN :
(Kota lain silahkan bikin program sendiri kalau masih perlu)

Awak usulkan supaya bisa dilakukan gerakan besar-besaran membangun Kota Brandan tercinta oleh semua elemen masyarakat minus partai politik (kecuali parpol yang mau ikut dan harus lepas atribut).
Gerakan yang diusulkan adalah GERAKAN CINTA BRANDAN (GCB).
Diawali dengan slogan yang disarankan yaitu :
- Cinta Agama anti Atheis dan Komunis serta paham-paham sesat lainnya
- Cinta Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kebersihan anti kesemrawutan
- Cinta Kasih Sayang dan Persaudaraan anti Permusuhan dan Pertikaian
- Cinta Kerja Keras, Kerja Cerdas anti Kemalasan
- Cinta Ilmu anti Kebodohan
- Cinta Kejujuran anti Kebohongan dan Kemunafikan
- Cinta Kesejahteraan anti Kemiskinan

(silahkan ditambahkan kalau masih kurang)

Diharapkan slogan ini dituangkan dalam bentuk Spanduk besar di tengah kota Brandan. Juga dalam bentuk pamflet, sticker, dll dan disosialisasikan ke masyarakat dengan cara di tempel di kendaraan umum dan pribadi, di warung2 dan ditempat lain yang di rasa perlu.
Gerakan ini harus murni dari masyarakat tanpa embel-embel apapun supaya tidak ada pamrih. Soal dana, bisa dikumpulkan dari swadaya masyarakat dan jg dari perantauan sepanjang disalurkan pada tempat atau lembaga yang tepat (integritasnya sudah di akui).
Dan diharapkan setiap warga masyarakat memiliki 'BUKU WAJIB' tentang sejarah Kota Brandan (wak@Boy Hassan bisa bantu ?)
Demikian pesan khusus dari awak, mudah-mudahan bermanfa'at. Insya Allah, kalau semua elemen masyarakat bersatu, Brandan yang pernah jaya akan bangkit kembali. 
Wallahu'alam...

Sabtu, 09 Juni 2012

PDKT MEMAHAMI SUNNAH


BEBERAPA PENDEKATAN MEMAHAMI SUNNAH

Dua ahad lalu ustad Kahar Calasta memberikan pangayaan materi pada kajian HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah ranting Sukmajaya Depok., tepatnya Tanggal 27 Mei 2011. Ahad lalu Tgl. 03 Juni 2012, materi berupa makalah berjudul "BEBERAPA PENDEKATAN MEMAHAMI SUNNAH"  dibawakan langsung oleh penulisnya sendiri yaitu ustad Rahmat Naibaho MA. MakaIah sebanyak 15 halaman-yang oleh pembahasnya-ustad Ridwan, sebagai makalah yang terlalu ilmiah, insya Allah besok sampai pada sesi Tanya jawab. Terus terang, bagian yang paling kurasa sulit adalah ketika harus menghafal dan mengingat istilah-istilah : Bayan Taqrir, Bayan Tafsir, Tafshilul-mujmal, Tabyinul-Musytarak, Tafshshishu'am, Bayan Tabdil, dll. Tapi Alhamdulillah, ada rasa bangga juga lah bisa ikut kajian seperti ini. Apalagi pemberi makalahnya lulusan Al Azhar Kairo. Cuma ya itu tadi, awak yang ngaji aja tak tamat ibtidaiyah harus mengikuti kajian ini. Dilalahnya, mayoritas jama’ahnya berusia 40 Thn keatas. Kalau orang betawi bilang udeh pade tue-tue. Jadi istilahnya banyak temen yang sama telminya…hahaha. Oke, aku coba aja meringkas makalah dengan bahasa yang mudah kumengerti.

Al-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA :

Karena posisi manusia sebagai khalifah (QS Al Baqarah 2:30), maka Allah SWT memberi kitab sebagai pedoman hidup yang lengkap untuk manusia yang diturunkan melalui RasulNya. Bagian yang tak terpisahkan adalah diperlukan adanya uswah seorang Rasul yang memberi petunjuk pelaksanaan (JUKLAK) yang rinci dan operasional (QS An-Nahl 16:43-44).

Al-QUR’AN DAN As-SUNNAH TIDAK TERPISAHKAN & SALING MELENGKAPI :

Muhammad Rasulullah SAW, sebagai uswah hasanah telah menjadi keyakinan yang tak tergoyahkan bagi umatnya. Kedudukan sunnahnya juga tidak terpisahkan dari Al-Qur;an. Cakupan petunjuknya itu meliputi seluruh aspek kehidupan manusia Dalam QS Al-Ahzab 33:21 yang artinya : “ Sungguh keberadaan (eksistensi) Rasulullah bagi kalian adalah sebagai uswah hasanah. Bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kebahagiaan hari akhir, dan dia banyak mengingat Allah”. Dengan demikian seorang muslim wajib menjadikan sunnah sebagai uswah dalam segala hal dan dalam kehidupan yang bersifat ta’abbudi dan juga memanfa’atkan dunia untuk mencari bekal akhirat.
Sedang dalam ayat 36 surat yang sama : “Dan tidak pantas bagi mu’min dan juga bagi mu’minat, bila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan-akan ada bagi mereka pilihan lain- tentang urusan mereka. Dan barang siapa ma’shyiat terhadap Allah dan RasulNya, maka dia telah sesat, kesesatan yang jelas”.
Dua ayat dari AS Al-Ahzab diatas cukuplah sebagai bukti kecintaan iman, dan menjadikan iman itu indah di dalam hati. Akhirnya seorang mu’min akan membenci kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. Dan menjadikan ajaran Rasulullah sebagai filter dalam menghadapi faham-faham lainnya. Bukan sunnah Rasul yang disesuaikan dengan zaman, tapi ajaran manusia itulah yang harus disesuaikan dengan sunnah Rasul.

BAHAYA INGKAR TERHADAP SUNNAH BERDASARKAN AL-QUR’AN :

AL-QS An-Nissa’ 4:150-151 :”Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan RasulNya, dan bermaksud memilah-milah antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasulNya dengan mengatakan : kami mengimani sebagian dan kami kafir kepada sebagian yang lain, serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Mereka itulah yang lengkap kriterianya sebagai orang kafir. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu ‘adzab yang sangat menghinakan”.
Dalam ayat ini tersirat bahwa kafir itu terdiri dari empat golongan, yaitu :
Pertama, Kufur kepada Allah dan RasulNya secara keseluruhan, mereka diberi peringatan atau tidak, sama saja tetap tidak beriman (QS Al-Baqarah 2:6). Tokoh-tokohnya antara lain, Fir’aun, kaum ‘Ad, kaum Luth dan Abu Lahab.
Kedua, memisahkan antara Allah dan RasulNya, mereka mengaku mengimani Allah tapi menolak para RasulNya. Masuk dalam golongan ini (contoh di Indonesia, kaum ingkar sunnah, aliran kepercayaan atau penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ketiga, mengimani Allah SWT tapi mengimani Rasul sebahagian saja. Juga masuk dalam golongan ini orang yang mau menerima sebagian hukum Allah dan menolak yang lain. Jelasnya, yang sesuai dengan hawa nafsunya saja. Misalnya, rukun Islam yang lima dikerjakan semua, tapi dalam hal menikah, waris, pakaian dan peradilan, mereka menolak ketentuan Allah dan RasulNya. Kira-kira ada gak ya model begini ?
Keempat, golongan yang mencari jalan lain, yang tidak berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka lebih senang mengambil jalan pikirannya sendiri. Sebagian mufassir berpendapat bahwa Ahli Bid’ah termasuk golongan ini.
           
SUMBER SUNNAH :

Sunnah Rasul itu bisa diketahui melalui perkataan (Qawliyyah), perbuatan (Fi’liyyah), persetujuan (Taqriyyah), rencana (Hammiyyah) dan penghindaran (Tarkiyyah) Rasulullah SAW.

Minggu, 03 Juni 2012

Allah Sang Pemilik Waktu



~ Demi Masa
~ Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
~ Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan dan saling menasehati supaya menta'ati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran.

(QS. Al-Ashr 103 : 1-3)